🃏 Cerita Mesum Di Rumah

CeritaPanas Istri Temanku Sangat Nikmat - Kisah panas yang satu ini merupakan cerpen 17 plus tentang seorang pria yang meniduri istri teman kantornya. Met membaca cerita dewasa ini bersama istri teman Anda masing-masing. Aku sendiri sempat makan malam di rumah mereka. Harus aku akui, sambutan mereka di rumahnya benar-benar membuat aku Jalanmenuju rumahku memang jelek, banyak lubangnya, sehingga becaknya bergoyang-goyang, ini membuat payudaraku juga bergoyang-goyang. Kami pulang melewati para tukang becak yang dari tadi menunggu pelanggan, dan mungkin karena melihat payudaraku yang bergoyang-goyang itu membuat mereka tidak dapat menahan nafsu. Kulihat mereka mengikuti. Hanyasaja malam itu begitu indah sehingga saya pasrah ketika dia mengangkat saya ke kamar tidurnya. Demikian artikel tentang cerita Istri Hot Di Jilmek Dan Diobok2 Sama Jongos Rumah. ABG BISPAK TELANJANG, BOKEP INDONESIA, cerita ABG, cerita bokep dewasa, cerita bokep hot, cerita bokep indonesia, cerita bokep mesum, cerita bokep seks, cerita CeritaPanas Perawan Desa - Berawal pada saat kami baru pindah mengisi rumah baru di kawasan Bogor Selatan. Pada saat itu kami baru mengisi rumah kurang lebih 1 bulan istriku mengeluh kesepian. Karena rumah sekitar kami masih banyak yang kosong dan harus mengurus 2 anak lelaki kami yang memang sedang bandel-bandelnya. GuruMesum Yang Mengajakku Untuk Melakukan Perselingkuhan Dirumah. Cerita panas - Seorang wanita dengan jilbab hijau lumut tampak berjalan terburu-buru menuju ruang guru, belahan rok yang cukup sempit memaksa wanita itu mengayun langkah Baca Lengkapnya. CeritaSeks, Cerita Dewasa Mesum, Cerita Hot Terbaru, Cerita Ngentot Seru, Cerita Sex Bergambar, Cerita Panas Gairah Birahi, Cersex Terbaru. Aku mempunyai seorang Istri cantik dan 1 orang anak Laki-laki, sebelumnya keluarga kami tinggal sendiri di rumah yang besar milik Mertuaku, setelah hampir 5 tahun menempati Rumah itu, Kakak Iparku yang HariSabtu dimana ibu bekerja, sedang bapak setiap Sabtu dan Minggu libur. Di rumah tinggal bapak, aku dan anaknya. Aku merasa tidak enak badan sejak hujan-hujanan kemarin waktu aku pergi ke pasar. padahal malam harinya aku sudah minum obat, tetapi hingga pagi hari ini aku merasa sakit disekujur tubuh. VideoBokep Jilbaber PNS Mesum Di Hotel Terbaru. Bokep skandal PNS berjilbab ini durasinya 2 menit 20 detik, semoga bisa menghibur kalian semua. Jangan lupa like dan share videonya kalau kalian suka ya guys. Setelah menyerang area payudara si jilbaber, mereka berdua pun mulai berciuman dengan hot dan mesra. Ciuman hot PNS berjilbab. CeritaDewasa Perawan Desa - Cerita ini berawal pada saat kami baru pindah mengisi rumah baru di kawasan Bogor Selatan, Pada saat itu kami baru mengisi rumah kurang-lebih satu bulan istriku mengeluh kesepian karena rumah sekitar kami masih banyak yang kosong dan harus mengurus dua anak lelaki kami yang memang sedang bandel-bandelnya.Maka kamipun sepakat untuk mencari saudara/pembantu untuk . Kenikmatan saat pacaran Di Rumah KosongCerita bokep – Kami tinggal di sebuah rumah kontrakan, Aku seorang mahasiswi swasta di Surabaya, aku memang tidak terlalu cantik, tetapi kulitku putih mulus. Kedua orang tuaku tinggal di Jakarta dengan kedua adikku. Kebetulan saat ini adalah liburan sekolah, jadi aku sama sekali tidak punya kegiatan. Liburan kali ini aku sedang malas mempunyai kebiasaan yang agak aneh, yaitu aku suka apabila ada orang, apalagi dari golongan tukang becak, tukang sampah, tukang bangunan, maupun para penjual makanan dan minuman, memperhatikan payudaraku. Dan untuk ukuran anak seusiaku, ukurannya terlalu besar, yaitu 40C, tetapi agak menggantung, dengan puting berwarna merah kecoklatan, karena sering kupelintir-pelintir. Ada saja caraku menarik perhatian mereka. Kalau aku memanggil bakso, aku sengaja tidak memakai BH, sehingga putingku menonjol dari balik kaosku. Orang belakang rumahku sedang membangun rumah, sehingga banyak tukang di sana. Aku sengaja berolah raga lompat tali tanpa memakai BH di halaman belakang, sehingga payudaraku bergoyang kesana-kemari, dan tentu saja hal ini diperhatikan oleh tukang-tukang puas berolah raga, kaosku menjadi basah oleh keringat, sehingga payudara dan juga putingku terlihat jelas dari balik kaos. Aku memanggil seorang penjual minuman keliling. Tentu saja itu membuat dia tercengang, karena melihat payudaraku yang besar ini dengan jelas dari balik kaosku yang basah. Setelah selesai minum, aku bertanya, “Berapa mas?” tanyaku, dia tidak menjawab, hanya terdiam dan mengagumi keindahan aku pura-pura menjatuhkan uang dan mengambilnya. Spontan saja payudaraku ini bergelantungan dengan indahnya, dan terlihat sebagian dari lubang leher kaosku. Sesaat kemudian dia menjawab, “Mbak, kalo dibayar pake itu gimana?” katanya sambil dengan agak ragu-ragu menunjuk payudaraku. Masih dalam posisi menunduk dan sebagian payudaraku terlihat, aku berkata “Apa, pake ini?” sambil kutarik lubang leher kaosku ke bawah, sehingga payudara besar milikku terlihat seluruhnya. Dia hanya bisa menelan ludah, lalu kemudian menjawab “Iya.” Aku kemudian berdiri tegak lagi. Sambil pura-pura berpikir, aku menyilangkan tangan dan menjepit kedua payudaraku dengannya, tidak ada pilihan lain bagi payudaraku selain mencuat ke depan dengan indahnya, dengan kedua puting berwarna kecoklatan yang semakin mencuat keluar. Hal ini membuat penjual minuman itu semakin terangsang dan tak sabar menunggu jawabanku. Lalu kujawab “Iya deh Mas.” Lalu kami berdua masuk setelah penjual minuman itu memasukkan barang berada di dalam ruang tamu, aku bilang begini “Mas, netek dulu ya?” Kepalanya langsung kutuntun untuk masuk ke dalam kaosku. Dengan ganasnya dia kulum kedua putingku bergantian, dan kadang-kadang digigitnya. Sambil mengulum putingku dia meremas-remas payudaraku, dan terkadang dia menarik-narik putingku dengan gigitan giginya. “Aaahh”, lirihku. Kunikmati kuluman-kulumannya. Sesaat kemudian kusuruh dia untuk berhenti sebentar. Kubuka baju dan celana beserta celana dalamku, dan kuambil tali rafia. Kuikat kedua pangkal payudaraku, sehingga payudaraku terjepit dan semakin terdorong ke depan. Hal ini membuat darah tidak dapat mengalir ke payudaraku, sehingga warnanya berubah menjadi agak kebiru-biruan. Lalu kusuruh dia untuk mengulum putingku lagi. Aku tidak dapat merasakan kuluman-kulumannya. Tetapi rasanya lain jika kulihat dia mengulum dengan ganasnya, meskipun aku tidak dapat kemudian aku disuruhnya bertumpu pada kedua tangan dan kakiku. Dia membuka celananya dan menyuruhku untuk mengulumnya. Batang kemaluannya berwarna coklat gelap, dan bentuknya lucu, agak tertunduk dan miring ke kanan. Tanpa ragu kukulum batang kemaluannya. Kusedot sambil kugigit-gigit, “Hmmphh”, kupermainkan batang kemaluannya dengan mulutku, sebentar saja spermanya sudah keluar, langsung saja kutelan sampai habis. Tapi aku tak peduli, setelah kukeluarkan sebentar, langsung kumasukkan lagi kemaluannya ke mulutku, dan kusedot lagi, “Mmpph.. aahh..” payudaraku yang sejak tadi bergelantungan, terus menerus diremas oleh penjual minuman itu, kedua putingnya ditarik-tarik seperti sedang memerah susu, hanya bedanya dia sedang memerah susu Mei, bukan susu sapi iya kan?. Ikatan tali rafia tadi dilepasnya, sehingga darah kembali mengalir ke payudaraku, dan aku dapat merasakan kembali remasan-remasannya. Untuk kedua kalinya spermanya keluar ke dalam mulutku. Sebelum kutelan, kutunjukkan kepadanya sperma yang ada di mulutku. Dia menghentikan remasannya sejenak. Melihat spermanya ada di mulutku membuatnya lebih menelan spermanya, aku bertanya, “Mas, tidak pingin ngerasain anusku?” Tanpa ragu dia langsung menyuruhku untuk tengkurap dengan pantat diangkat tinggi. “Sebentar Mas, aku ambil mentega dulu, ya?” Sebelum anusku disodok, aku memintanya untuk melumuri seluruh badanku dengan mentega, dari atas sampai ke bawah, termasuk lubang anusku. Melihat tubuhku yang mengkilat oleh mentega, dia menjadi semakin tidak sabar dan langsung menyodok anusku. Sambil merasakan nikmatnya batang kemaluannya di dalam duburku, aku meremas-remas payudaraku yang menjadi licin oleh 10 menit kemudian, kurasakan spermanyanya keluar di dalam duburku. Dia tampak puas sekali. Kami berdua tergeletak di atas karpet. “Mbak, enak banget rasanya. Lain kali boleh lagi tidak?” “Kenapa harus lain kali? Sekarang aja kenapa?” “Wah, nggak kuat Mbak.” “Ya udah deh, tapi jangan pulang dulu, aku mau minta tolong, mau tidak?” “Minta tolong apa sih?” tanyanya. Aku beranjak dari karpet dan pergi ke halaman samping, dan mengajak anjing herder yang selama ini setia menjagaku. Setelah sampai ke ruang tadi, aku bilang, “Mas, aku mau tanya, payudaraku besar tidak sih?” “Wah, kalo itu sih bukan payudara lagi, tapi udah tuueeteek..” “Iya? Makasih loh Mas atas pujiannya. Tapi aku masih ngerasa kalo payudaraku ini kurang besar. Mas mau tidak tiap hari mijetin payudaraku ini, biar tambah besar lagi, ya?” “Iya deh, tapi Mbak juga harus mau ngemut tiap hari, biar tambah panjang.” Karena aku memang suka menghisap kemaluan laki-laki, maka syarat yang dia berikan sama sekali tidak membuatku keberatan, sehingga aku menjawab, “Boleh, siapa takut?”“Oh ya, ini anjingku, temen main setiaku.” Mungkin karena tidak tahu maksudku, dia bertanya, “Temen main apa Mbak?” “Main ini..” kataku sambil menidurkan anjingku. Aku melirik ke arahnya, kemudian pelan-pelan kukulum batang kemaluan anjingku itu. Dia tampak tercengang. “Loh Mas, kok diam? Ayo dong pijetin payudaraku”, kataku. Dia mulai meremas-remas payudaraku sambil tetap menunjukan pandangannya ke arahku yang mulai asyik menghisap batang kemaluan anjingku itu. “Mas, tolong ambilkan terong di dapur dong”, menuju ke dapur, dan kemudian segera kembali dengan terong yang lumayan besar. Tanpa membuka mulutku, karena masih keenakan menghisap, salah satu tanganku menunjuk ke arah anusku. Dia rupanya mengerti. Karena masih ada sisa-sisa mentega dan peju, maka tak sulit baginya memasukkan terong itu ke dalam anusku, lagi pula aku memang sering melakukannya. Satu tangan penjual minuman itu meremas-remas payudaraku secara bergantian, sedangkan tangan yang satunya lagi memainkan terong itu di dalam anusku. Keluar, masuk, keluar masuk, “Aaahh”, enak rasanya. Aku semakin giat mengulum batang kemaluan anjing tersayangku. Sesaat kemudian anjingku mengeluarkan air maninya di dalam mulutku. “Hmmhh”, kumainkan spermanya di mulutku, seperti orang yang sedang minuman tadi masih melakukan tugasnya dengan giat. Dengan isyarat tanganku, aku memintanya untuk berhenti. Aku berbalik ke arahnya, menunjukkan air mani anjingku yang masih ada di dalam mulutku. Dia bertanya, “Mbak mau telan itu?” Dengan tersenyum kuanggukkan kepalaku, kemudian kutelan habis air mani anjingku itu. Dia hanya terpaku melihat tingkahku itu.“Mas, aku mau tidur dulu ya? Tolong pijetin payudaraku, ya?” kataku. Lalu aku menuju ke sofa dan tidur. Aku mulai tertidur sambil merasakan remasan-remasan tangannya. Saat aku membuka mataku, penjual minuman itu masih memijat-mijat payudaraku. “Udah Mas, terima kasih ya?” kataku sambil beranjak bangun dari sofa. Dia menghentikan kegiatannya. “Mbak, yang Mbak bilang tadi jadi tidak?” “Yang apa?” “Katanya aku disuruh mijetin payudaranya Mbak tiap hari?” “Ooh itu, ya jadi dong, tapi sekarang Mas pulang dulu ya, soalnya sebentar lagi Siti sama Jono pulang, tadi mereka kusuruh jaga toko”, alasanku, kalau tidak begitu dia tidak pulang-pulang. “Ya deh Mbak, besok lagi ya?” aku menganggukkan kepalaku. Kupakai lagi celana dan kaosku. Kuantar dia sampai keluar dari pagar. Aku masuk lagi ke rumah, lalu aku mandi. Payudaraku agak memar, mungkin karena dari tadi diremas-remas oleh penjual minuman dalam keadaan telanjang bulat dan basah, aku keluar mencari anjingku, rupanya anjingku masih ada di ruang tamu. Kuajak anjingku masuk ke dalam kamar mandi. Kunyalakan shower-nya, di bawah pancuran shower itu aku bercinta lagi dengan anjingku. Kutidurkan dia, tanpa pikir panjang kukulum lagi kemaluannya sambil kukocok, kusedot-sedot, dan kadang-kadang agak kugigit-gigit, anjing kesayanganku itu kelihatannya sangat menikmati sedotan-sedotanku. Beberapa saat setelah itu, kurasakan spermanya mulai muncrat di dalam mulutku. Kupercepat kocokan tanganku dan kemaluannya kusedot dengan lebih kuat, sampai akhirnya spermanya keluar semua di dalam mulutku. Aku berdiri sebentar untuk mematikan shower-nya. Aku duduk di lantai kamar mandi, dan memandangi kedua payudara indahku. Sperma anjingku yang masih ada di mulut, kukeluarkan dan kutumpahkan ke atas payudaraku. Kuratakan sperma anjingku ke seluruh payudaraku, sampai payudaraku kelihatan mengkilat dan licin. Kuremas-remas payudaraku, dan kadang-kadang kutarik-tarik putingku. Karena payudaraku besar, aku bisa mengulum putingku sendiri, kujilat-jilat payudaraku, kurasakan nikmatnya sperma seekor anjing yang melumuri sepasang payudara berukuran 40C puas dengan payudaraku, aku mengambil posisi tengkurap, sambil begitu tangan kananku menarik kaki anjingku sampai dia mendekat dan akhirnya kupegang kemaluan anjingku dan mengarahkannya ke duburku, dan dengan animal instinct-nya, anjingku memainkan batang kemaluannya di dalam duburku. “Aaahh.. hhmmpph.. aahh”, masuk, keluar, masuk, keluar, “Aaahh”. Kedua kaki depannya bertumpu pada punggungku. Kocokannya cepat sekali, kemaluannya menggesek-gesek dinding lubang pantatku dengan gerakan yang cepat, rasanya, “Aah.. aahh.. aahh..” Aku tidak sabar lagi, aku ingin merasakan batang kemaluan anjingku di liang memang sudah tidak perawan. Gara-gara godaan yang kulakukan terhadap para tukang becak di dekat rumahku, aku diperkosa oleh mereka. Aku disuruh melayani nafsu mereka yang sudah tidak terbendung lagi. Waktu itu mereka berlima, sedang menunggu pelanggan mereka di persimpangan jalan dekat rumahku. Pada saat itu aku sengaja memakai kaos tipis berwarna putih, dan seperti biasa aku tidak memakai BH, sehingga putingku terlihat menonjol dan warnanya terlihat samar-samar dari balik kaos. Jarak antara rumah dengan persimpangan jalan itu tidak begitu jauh, dan kebetulan saat itu keadaan di sekitarnya memang sedang sepi. Aku setengah berlari menghampiri mereka. Payudaraku tentu saja tidak bisa diam, dan bergelantungan ke segala arah. Setelah berada di dekat mereka, aku meminta salah seorang dari mereka untuk mengantarkan aku ke toko kecil dekat rumahku, sebenarnya hal ini hanya kujadikan naik becak, aku sengaja naik dengan posisi agak membungkuk menghadap ke tukang becak itu, sehingga sebagian payudara besarku kelihatan menggantung, baru kemudian aku berputar untuk duduk. Setelah sampai aku membeli sesuatu, kemudian naik lagi ke becak dan memintanya untuk mengantarkan aku pulang. Jalan menuju rumahku memang jelek, banyak lubangnya, sehingga becaknya bergoyang-goyang, ini membuat payudaraku juga bergoyang-goyang. Kami pulang melewati para tukang becak yang dari tadi menunggu pelanggan, dan mungkin karena melihat payudaraku yang bergoyang-goyang itu membuat mereka tidak dapat menahan nafsu. Kulihat mereka mengikuti. Beberapa rumah di dekat rumahku memang rumah kosong, sehingga keadaan di sekitar rumahku memang sepi sekali. Setelah sampai, aku turun dan membayar tukang becak itu. Baru saja aku berbalik, mulutku sudah disekap dari belakang, dan payudaraku diremas dengan kasar. Orang yang menyekapku itu mengancamku untuk tetap diam, kalau tidak aku akan dibunuhnya. Aku menurut saja, karena takut dengan ancamannya. Aku dibawanya masuk ke rumah kosong di sebelah setelah kulihat, dia adalah tukang becak yang tadi, dan dia ternyata tidak sendiri, keempat temannya juga bersamanya, mereka masih sibuk memasukkan becak-becak mereka ke halaman rumah kosong itu. Setelah selesai, mereka menyusul masuk. Tanpa berkata apa-apa, mereka semua membuka celananya. Kemaluan mereka semua berwarna coklat gelap, dengan urat-urat di sekelilingnya. Melihat itu aku menjadi takut sekali, tetapi aku tidak berani melawan, karena takut dibunuh. Mereka semua maju ke arahku dan menyuruhku untuk membuka semua bajuku, kuturuti kemauan mereka dengan sangat terpaksa.“Ayo! Emut !” kata salah seorang dari mereka. Dengan agak ragu-ragu dan takut kumasukkan kemaluannya ke mulutku. Kepalaku dipegang dan digerakkan maju mundur. “Ayo! Kayak ngemut permen gitu loh, kalo enggak tak bunuh kamu!” bentaknya. Aku menjadi semakin takut, dan menuruti kemauannya. Kukulum batang kemaluannya seperti kemauannya dengan kedua tangannya masih di kepalaku. Beberapa saat setelah itu kurasakan cairan kental dengan rasa yang sangat aneh keluar dari kemaluannya. Ingin rasanya aku muntah, tetapi apa daya, kedua tangannya memegang erat kepalaku. “Ayo, jangan muntah!” Dengan perasaan jijik kutelan spermanya sampai habis. Hal ini berlangsung sampai kelima tukang becak itu mengeluarkan spermanya di mulutku, dan semua sperma yang keluar di mulutku, kutelan habis semuanya. Lama-kelamaan aku menikmati hal aku diperintahkan untuk bertumpu pada kedua tangan dan kakiku. Di bawahku diselipkan sebuah meja panjang yang kaki-kakinya pendek, yang ada di dekat kami. Sebelum aku bertumpu pada kedua tangan dan kakiku, seorang tukang becak sudah dalam posisi telentang di atas meja itu. Dia memasukkan batang kemaluannya ke dalam liang kemaluanku dengan paksa. Untuk pertama kalinya liang kemaluanku dimasuki oleh kemaluan laki-laki, kemaluan seorang tukang becak. Pertama rasanya memang sakit, perih, tetapi beberapa saat setelah digesek-gesek terus oleh batang kemaluannya, aku mulai dapat merasakan kenikmatan itu. Seorang tukang becak lagi dengan posisi bertumpu pada lututnya sudah berada di depanku dan memintaku untuk mengulum kemaluannya. Dari belakang, seorang tukang becak dengan posisi yang juga bertumpu pada lututnya, menyodokkan kemaluannya ke dalam anusku. Sementara dua tukang becak lainnya meremas-remas kedua payudaraku dengan sangat kasar. Kemaluan kedua tukang becak yang dimasukkan ke dalam liang kemaluan dan anusku bergerak keluar masuk dengan kasarnya. Karena merasakan nikmatnya kedua batang kemaluan mereka, aku semakin menikmati kemaluan tukang becak yang sedang semakin agresif, kukulum kemaluannya dengan gerakan yang cepat, maju, mundur, maju, mundur. Sampai-sampai tukang becak yang kemaluannya kukulum menjambak rambutku, dan tangannya ikut menggerakkan kepalaku. Pada saat yang bersamaan, ketiga tukang becak yang memainkan kemaluannya di tubuhku berhenti, kelihatannya mereka sudah mau keluar. Aku disuruh duduk di lantai, kemudian aku disuruh membuka mulutku. Mereka bertiga memintaku untuk mengocok kemaluan mereka secara bergantian tepat di depan mulutku. Dua tukang becak yang lain sedang sibuk menghisap puting payudaraku, tiap orang menguasai satu dari sepasang payudaraku. Sambil menghisap, mereka meremas-remas payudara yang mereka kuasai dengan kedua tangannya, seperti seorang bayi yang sangat kemudian sperma ketiga tukang becak tadi keluar, muncrat ke dalam mulutku, dan sebagian lagi muncrat ke wajahku. Tanpa diperintah, kutelan sperma mereka. Sekarang gantian dua tukang becak yang tadi menghisap puting susuku, memaksaku untuk menghisap batang kemaluan mereka berdua secara bergantian. Seperti seorang anak kecil yang kalau makan es berlepotan, aku yang berlepotan sperma di wajahku mengulum kemaluan mereka berdua secara bergantian dengan agresif. Sambil kukocok, kuhisap-hisap batang kemaluan mereka dengan hisapan yang kuat. Sebentar saja mereka kelihatan sudah tidak kuat, melihat itu kubuka mulutku lebar-lebar, kemudian kukocok dengan cepat kedua kemaluan mereka di depan mulutku. “Crut.. crut.. crut.. crut..” sperma mereka masuk ke dalam mulutku. Langsung saja kutelan habis. Kujilat sisa-sisa sperma yang masih menempel di sekitar karena mereka melihatku sangat menikmati perkosaan ini, mereka menjadi tenang. Mau apa lagi, karena tidak bisa melakukan apa-apa, lebih baik kunikmati saja perbuatan mereka itu. Salah satu dari mereka kemudian berkata, “Mbak, jangan bilang siapa-siapa, ya?” aku hanya mengangguk sebagai tanda ya’. Kemudian mereka berlima keluar dari rumah kosong itu dengan tenangnya, dan meninggalkan aku di rumah kosong itu masih dalam keadaan telanjang bulat. Terus terang saja aku masih belum puas, tetapi ya mau apa lagi. Kupakai lagi baju dan celanaku, kemudian aku di rumah aku langsung mandi. Sambil mandi aku membayangkan bagaimana rasanya kalau bercinta dengan anjing, karena kebetulan waktu itu ada tiga ekor anjing di rumahku, dan semuanya dari jenis anjing yang bertubuh besar. Belum selesai aku mandi, aku langsung keluar dengan keadaan telanjang bulat, aku tenang saja, karena kedua orang pembantuku seperti biasanya sedang menjaga toko dari pagi sampai sore. Aku berjalan menuju halaman samping, tempat dimana ketiga ekor anjingku berada. Dag-dig-dug, jantungku berdegup dengan kencang, seiring dengan nafsuku yang semakin memuncak. Kuhampiri mereka, kurangkul dan kubelai-belai tubuh mereka secara aku mendekat ke anjing yang paling besar badannya, kuelus-elus, kemudian aku mulai memegang kemaluannya. Kupijat-pijat sampai kemaluannya tegang, warnanya membuatku semakin terangsang. Pelan-pelan mulai kukulum kemaluannya, karena nafsuku yang sangat besar, aku sama sekali tidak merasa jijik. Kukulum kemaluannya dengan posisi bertumpu pada kedua tangan dan kakiku, dengan pantat yang sengaja kudongakkan ke atas, aku berpikir mungkin dengan begitu anjing yang lainnya mau menyodok entah itu anus atau liang kemaluanku, aku tidak peduli. Eh, benar, di saat aku keenakan menghisap, aku merasa ada yang menjilat-jilat kemaluanku, “Aaahh..” rasanya nikmat, sesaat kemudian kurasakan ada batang kemaluan yang menyodok liang kemaluanku. Dengan gerakannya yang khas, dia mainkan kemaluannyanya di liang kemaluanku. Wah, aku menjadi semakin lupa daratan. Entah berapa kali secara bergantian mereka memasukkan kemaluannya ke liang kemaluanku, demikian juga mulutku, semua sperma yang keluar dari kemaluan anjingku waktu kuhisap-hisap, kutelan sampai habis. Permainan kali itu, yang kulakukan dengan ketiga ekor anjingku itu membuat aku puas kalau aku ingat peristiwa itu rasanya aku pingin lagi. Bayangkan, mulut, lubang kemaluan dan anusku dimasuki oleh batang kemaluan para tukang becak, ditambah lagi dengan payudaraku yang mereka ’siksa’, dan kemudian aku bercinta dengan ketiga ekor sensasi yang kurasakan waktu itu luar biasa, aku benar-benar menikmatinya. Entahlah, mungkin aku mengalami sedikit gangguan, sehingga hal yang tidak wajar dapat membuatku merasa ketagihan. Tetapi memang rasanya luar biasa nikmat kalau tidak percaya, coba sendiri, nanti kan tahu rasanya.Tetapi aku rasa tidak cuma aku yang mempunyai masalah seperti itu. Kalau ada dari kalian yang punya masalah yang sama, tolong kirim email pada saya, mungkin kita bisa saling curhat. Cerita Dewasa – Cerita Dewasa Mesum Dengan Dokter Berwajah Manis – Hilda аdаlаh ѕеоrаng dоktеr mudа, diа bаru ѕаjа mеnуеlеѕаikаn gelar S2 di univеrѕitаѕ ternama di Jakarta. Mukаnуа miriр ѕеkаli dеngаn mоdеl, ѕеlаin itu iа mеrаih gеlаr dоktеr dеngаn ѕingkаt dаn mudаh, bаhkаn diа mеnjаdi contoh tentang generasi muda jaman sekarang. Di ѕаmрing ѕеbаgаi dоktеr уаng саntik mаniѕ, Hilda mаѕih bеrumur 26 tаhun dаn dikеnаl оlеh rеkаnnуа ѕеbаgаi gаdiѕ уg сintа lingkungаn dаn mаѕаlаh ѕоѕiаl budауа. Diа ѕаngаt ѕеnаng dеngаn реtuаlаngаn аlаm. Diѕаmрing itu diа jugа mеngikuti kеgiаtаn аrung jеrаm dеngаn mеnеluѕuri ѕungаi-ѕungаi gаnаѕ. Sеbаgаimаnа dоktеr iа hаruѕ mеnjаlаni mаѕа bаkti di ѕеbuаh dеѕа уаng lumауаn jаuh dаri tеmраt tinggаlnуа. mеndеngаr bаhwа diа hаruѕ bеrtugаѕ di dеѕаt tеrреnсil itu, mеmbuаt ibunуа Hilda mеnjаdi kеbеrаtаn. Bауаngkаn, untuk mеnсараi dаеrаh tеrреnсil itu оrаng hаruѕ nаik buѕ kоtа bеrjаm-jаm. Di dеѕа itu jаrаng аdа liѕtrik, Tidаk аdа TV dаn bеlum аdа ѕаmbungаn tеlроn. Pеrjаlаnаn mеnuju dеѕа tеrреnсil itu hаmрir mеmаkаn wаktu 2 jаm dаri kоtа. Sеѕаmраi di dераn рintu dеѕа kеlihаtаn wаrgа ѕеtеmраt уаng mеnjеmрutku. аku mеlihаt ѕеоrаng wаnitа уаng mеngigil kаrеnа dеmаm уаng tinggi. Sеѕudаh аku реrikѕа diа kubеrikаn оbаt-оbаtаn уаng di butuhkаn. Aku ѕаrаnkаn diа bаnуаk mаkаn ѕауur dаn buаh-buаhаn уаng bаnуаk di dараtkаn di dеѕа ini. Adа wаrgа ѕеtеmраt уаng lumауаn gаntеng bеrnаmа Andi, tеrkаdаng Mаѕ Andi ikut mеlеngkарi реkеrjааnku. Dаri ѕеkiаn kаli diа mеngаntаr аku, аkhirnуа diа jugа biѕа mеnguаѕаi bеbеrара ilmu kе dоktеrаn уаng аku реlаjаri. Sааt kаmi рulаng, Hujаn dеrаѕ dаtаng tibа-tibа ѕеrtа iringi ѕuаrа guntur, ѕааt itu jаm 9 mаlаm. “Ah, hujаn dеrаh nih ! uсарku, dаn mаѕ Andi mеnсоbа mеlаju сераt kеndаrааnnуа. Di реrjаlаnаn аku lеbih mеmilih mеmреrеrаt реgаngаnku раdа рinggаng mаѕ Andi untuk mеnсаri kеhаngаtаn. tаk lаmа kеmudiаn kаmi bеrtеduh di gubuk рinggir jаlаn mаlаm itu. “Ibu kеdinginаn”? ѕаhutnуа ѕаmbil mеrаngkulkаn tаngаnnуа kе рundаkku“Iуаlаh, Mаѕ..” аku bаlik mеrаngkul рinggаngnуа dеngаn rаѕа аkrаb. Untuk bеbеrара ѕааt kаmi tеrdiаm mеndеngаrkаn dеrаѕnуа hujаn уg mеngguуur. Bеbеrара kаli аku mеnеkаn реlukаnku kе tubuh Mаѕ Andi untuk mеndараtkаn kеhаngаtаn уаng lеbih ѕеrtа kераlа dаn wаjаhku ѕеmаkin rеbаh mеnеmреl kе dаdаnуа dаn аku mеrаѕаkаn bеtара dаmаi раdа ѕааt ini аdа mаѕ Andi. Aku jugа ingin mеmbuаt diа mеrаѕа ѕеnаng di ѕаmрingku, Tibа-tibа iа mеnggеrаkkаn bibirnуа mеngесuр lеhеrku. Aku hаnуа bеrtindаk diаm, kаrеnа аku ѕеndiri ѕudаh ѕаngаt lеlаh, ini mеnjаdi jаm-jаm mеlеlаhkаn kоndiѕi rаѕiо dаn еmоѕiku сеndеrung mаlаѕ. Jаdi аku mеmbiаrkаn ара mаunуа. Aku nggаk реrlu mеngkhаwаtirkаn ulаh mаѕ Andi уg udаh dеmikiаn bаnуаk bеrkоrbаn untukku. Hinggа kеmudiаn аku jugа tеtар mеmbiаrkаn kеtikа kurаѕаkаn kесuраn bibirnуа mеnуеdоt lеhеrku. аku bеrtindаk ѕеdikit mеnghindаr. “Aiiihhhh…. rеngеkku untuk mеnghindаr” hinggа diа bеrkаtа“Buk dоktеrrr… biѕiknуа kераdаku Cerita Sexdаn аku hаnуа mеnjаwаb “Hmmm…” Baca Selengkapnya Disini Published February 26, 2019 Post navigation Cerita mesum Nana, 29 tahun, adalah seorang ibu rumah tangga dengan 2 orang anak 3 dan 5 tahun suaminya, Boby, 36 tahun, adalah karyawan dari salah satu perusahaan swasta besar di Bandung. Perawakan Nana sebetulnya biasa saja seperti kebanyakan. Yang membuatnya menarik adalah bentuk tubuhnya yang sangat terawat. Buah dadanya tidak terlalu besar, tapi enak untuk dipandang, sesuai dengan pinggangnya yang ramping dan pinggulnya yang bulat. Kehidupan rumah tangga mereka sangat harmonis. Dengan 2 anak yang sedang lucu-lucunya, ditambah dengan posisi Boby yang cukup tinggi di perusahaannya, membuat mereka menjadi keluarga yang cukup di hormati di lingkungan kompleks mereka tinggal. Nana pada dasarnya adalah istri yang sangat setia kepada suaminya. Tidak pernah ada niat berkhianat terhadap Herman dalam hati Nana karena dia sangat mencintai suaminya. Tapi ada satu peristiwa yang menjadi awal berubahnya cara berpikir Nana tentang cinta..Suatu siang, Nana sedang mengasuh anaknya di depan rumah. Dikarenakan kedua anaknya waktu itu berlari jauh dari rumah, maka Nana langsung mengejar mereka. Tapi tanpa disengaja, kakinya menginjak sesuatu sampai akhirnya Nana terjatuh. Lututnya memar, agak mengeluarkan darah. Nana langsung berjongkok dan meringis menahan sakit. Pada waktu itu, Surya, anak tetangga depan rumah Nana kebetulan lewat mau pulang ke rumahnya. Ketika melihat Nana sedang jongkok sambil meringis memegang lututnya, Surya langsung lari ke arah Nana.“Kenapa tante?” tanya Surya. “Aduh, lutut saya luka karena jatuh, Sur…” ujar Nana sambil meringis. “Bantu saya berdiri, Sur…” kata Nana. “Iya tante,” kata Surya sambil memegang tangan Nana dan dibimbingnya bediri. “Sur, tolong bawa anak-anak saya kemari.. Anterin ke rumah saya, ya…” kata Nana. “Iya tante,” kata Surya sambil segera menghampiri anak-anak Nana segera pulang ke rumahnya sambil tertatih-tatih. Waktu Surya mengantarkan anak-anak Nana ke rumahnya, Nana sedang duduk di kursi depan sambil memegangi lututnya.“Ada obat merah tidak, tante?” tanya Surya. “Ada di dalam, Sur,” kata Nana. “Kita ke dalam saja…” kata Nana lagi sambil bangkit dan tertatih-tatih masuk ke dalam dan anak-anaknya mengikuti dari belakang.“Ma, Dono ngantuk,” kata anaknya kepada Nana. “Tunggu sebentar ya, Sur. Saya mau antar mereka dulu ke kamar. Sudah waktunya anak-anak tidur siang,” kata Nana sambil bangkit dan tertatih-tatih mengantar anak-anaknya ke kamar mengantar mereka tidur, Nana kembali ke tengah rumah.“Mana obat merahnya, tante?” tanya Surya. “Di atas sana, Sur…” kata Nana sambil menunjuk kotak segera bangkit dan menuju kotak obat untuk mengambil obat merah dan kapas. Tak lama Surya segera kembali dan mulai mengobati lutut Nana.“Maaf ya, tante.. Saya lancang,” kata Surya. “Tidak apa-apa kok, Sur. Tante senang ada yang menolong,” kata Nana sambil mulai memegang lutut Nana dan mulai memberikan obat merah pada lukanya.“Aduh, perih…” kata Nana sambil agak menggerakkan bersamaan rok Nana agak tersingkap sehingga sebagian paha mulusnya nampak di depan mata Surya. Surya terkesiap melihatnya. Tapi Surya pura-pura tak melihatnya. Tapi tetap saja paha mulus Nana menggoda mata Surya untuk melirik walau kadang-kadang. Hati Surya agak berdebar.. Biasanya dia hanya bisa melihat dari kejauhan saja lekuk-lekuk tubuh Nana. Atau kadang-kadang hanya kebetulan saja melihat Nana memakai celana biasanya hanya bisa membayangkan saja tubuh Nana sambil onani. Tapi kini, di depan mata sendiri, paha mulus Nana sangat jelas terlihat. Nana sepertinya sadar kalau mata Surya sesekali melirik ke arah pahanya. Segera Nana merapikan duduknya dan juga menutup pahanya. Surya sepertinya terkesima dengan sikap Nana tersebut. Surya menjadi malu sendiri..“Sudah saya berikan obat merah, tante…” kata Surya. “Iya, terima kasih,” kata Nana sambil tersenyum. “Sekarang sudah mulai tidak terasa sakit lagi,” ujar Nana lagi sambil tetap 16 tahun, adalah anak tetangga depan rumah Nana. Masih duduk di bangku SMK kelas 1. Seperti kebanyakan anak laki-laki tanggung lainnya, Surya adalah sosok anak laki-laki yang sudah mulai mengalami masa puber.“Kenapa kamu nunduk terus, Sur?” tanya Nana. “Tidak apa-apa, tante…” ujar Surya sambil sekilas menatap mata Nana lalu menunduk lagi sambil tersenyum malu. “Ayo, ada apa?” tanya Nana lagi sambil tersenyum. “Anu, tante.. Maaf, mungkin tadi sempat marah karena tadi saya sempat melihat secara tidak sengaja…” kata Surya sambil tetap menunduk. “Lihat apa?” tanya Nana pura-pura tidak mengerti. “Lihat.. Mm.. Lihat ini tante,” kata Surya sambil tangannya mengusap-ngusap pahanya sendiri. Nana tersenyum mendengarnya. “Tidak apa-apa kok, Wan,” kata Nana. “Kan hanya melihat.. Bukan memegang,” kata Nana lagi sambil tetap tersenyum. “Lagian, saya tidak keberatan kok kamu melihat paha tante tadi,” kata Nana lagi sambil tetap tersenyum. “Kamu kan tadi sedang menolong saya memberikan obat,” kata Nana. “Benar tante tidak marah?” tanya Surya sambil menatap menggelengkan kepalanya sambil tetap tersenyum. Surya pun jadi ikut tersenyum.“Tante sangat cantik kalau tersenyum,” kata Surya mulai berani. “Ihh, kamu tuh masih kecil sudah pintar merayu…” kata Nana. “Saya berkata jujur loh, tante,” kata Surya lagi. “Kamu sudah makan, Sur?” tanya Nana. “Belum tante. Saya pulang dari rumah teman tadi belum makan,” kata Surya. “Makan disini saja, ya.. Temani saya makan siang,” ajak Nana. “Baik tante, terima kasih,” kata menikmati makan siang di meja makan bulat kecil. Ketika sedang menikmati makan, tanpa sengaja kaki Surya menyentuh kaki Nana. Surya kaget, lalu segera menarik kakinya.“Maaf tante, saya tidak sengaja,” kata Surya. “Tidak apa-apa kok, Sur…” kata Nana sambil matanya nenatap Surya dengan pandangan yang kaki Surya menyentuh kakinya, seperti terasa ada sesuatu yang berdesir dari kaki yang tersentuh sampai ke hati. Nana merasakan sesuatu yang lain akan kejadian tak sengaja itu.. Tiba-tiba Nana merasakan ada sesuatu keinginan tertentu muncul yang membuat perasaannya tidak menentu. Sentuhan kaki Surya terasa begitu hangat dan membangkitkan suatu perasaan aneh..“Kamu sudah punya pacar, Sur?” tanya Nana sambil menatap Surya. “Belum tante,” kata Surya sambil tersenyum. “Lagian saya tidak tahu caranya mendapatkan perempuan,” ujar Surya lagi sambil tetap tersenyum. Nana pun ikut tersenyum. “Pernah tidak kamu punya keinginan tertentu terhadap perempuan?” tanya Nana lagi. “Keinginan apa tante?” tanya Surya. Nana tersenyum. “Kita habiskan dulu makannya. Nanti kita bicara…” kata makan, mereka duduk-duduk di ruang tengah.“Kamu ada sesuatu yang harus diselesaikan di rumah tidak saat ini?” tanya Nana. “Tidak ada, tante,” kata Surya. “Tadi tante mau tanya apa?” kata Surya penasaran. “Begini, apakah kamu suka kepada wanita tertentu? Maksud saya suka kepada tubuh wanita?” tanya Nana. “Kita bicara jujur saja, ya.. Saya tidak akan bicara pada siapa-siapa kok,” kata Nana lagi. “Kamu juga mau kan jaga rahasia pembicaraan kita?” kata Nana lagi. “Iya, tante,” kata Surya. “Kalau begitu jawablah pertanyaan tante tadi…” kata Nana sambil tersenyum. “Ya, saya suka melihat perempuan yang tubuhnya bagus. Saya juga suka tante karena tante cantik dan tubuhnya bagus,” kata Surya tanpa ragu. “Maksudnya tubuh bagus apa,” tanya Nana lagi. Surya agak ragu untuk menjawab. “Ayolah…” kata Nana sambil memegang tangan Surya. Tangan Surya bergetar.. Nana tersenyum. “Mm.. Saya pernah.. Pernah lihat majalah Playboy, juga.. Juga.. Juga saya pernah lihat VCD porno.. Mm.. Mm.. Saya lihat banyak perempuan tubuhnya bagus…” kata Surya dengan nafas tersendat. “Oh, ya? Di VCD itu kamu lihat apa saja,” kata Nana pura-pura tidak tahu, sambil terus menggenggam tangan Surya yang terus gemetar. “Mm.. Lihat orang sedang begituan…” kata Surya. “Begituan apa?” tanya Nana lagi. “Ya, lihat orang sedang bersetubuh…” kata kembali tersenyum, tapi dengan nafas yang agak memburu menahan sesuatu di dadanya.“Kamu suka tidak film begitu?” tanya Nana. “Iya suka, tante?” kata Surya sambil menunduk. “Mau coba seperti di film, tidak?” kata diam sambil tetap menunduk. Tangannya makin gemetar. Nana mendekatkan tubuhnya ke tubuh Surya. Wajahnya di dekatkan ke wajah Surya.“Mau tidak?” tanya Nana setengah tetap diam dan gemetar. Wajahnya agak tertunduk. Nana membelai pipi anak tanggung tersebut. Lalu diciumnya pipi Surya. Surya tetap diam dan makin gemetar. Nana terus menciumi wajah Surya, lalu akhirnya dilumatnya bibir Surya.. Lama-lama Surya mulai terangsang nafsunya. Dengan pasti dibalasnya ciuman Nana.“Masukkan tangan kamu ke sini…” kata Nana dengan nafas memburu sambil memegang tangan Surya dan mengarahkannya ke dalam baju Nana. “Masukkan tangan kamu ke dalam BH saya, Sur.. Pegang buah dada saya,” kata nana sambil tangannya meremas kontol Surya dari luar tangan Surya sudah masuk ke dalam BH nana dan mulai meremas-remas buah dada Nana.“Mmhh.. Terus sayang…” kata Nana. “Tangan saya pegal, tante…” kata Surya polos. “Uhh.. Kita pindah ke kamar, yuk…” ajak Nana sambil menarik tangan Surya. Sesampainya di dalam kamar.. “Buka pakaian kamu, Sur…” ujar Nana pun melepas seluruh pakaiannya sendiri. “Iya, tante…” kata setelah melepas seluruh pakaiannya, segera naik dan telentang di tempat tidur. Surya terkesima melihat tubuh telanjang Nana. Seumur-umur Surya, baru kali ini dia melihat tubuh telanjang wanita di depan mata. Apalagi wanita tersebut adalah wanita yang sering di bayangkannya bila onani. Kontol Surya langsung tegang dan tegak.“Naik sini, Sur…” kata Nana. “Iya, tante…” kata Surya. “Sini naik ke atas tubuh saya…” kata Nana sambil mengangkangkan segera menaiki tubuh telanjang Nana. Nana langsung melumat bibir Surya dan Surya langsung membalasnyanya dengan hebat. Sementara satu tangan Surya meremas buah dada Nana yang tidak terlalu besar. Sementara kontol Surya sesekali mengenai belahan memek Nana.“Ohh.. Mmhh.. Terus remas.. Terus…” desah Nana sambil memegang tangan Surya yang sedang meremas buah dadanya, dan tangan mereka bersamaan meremas buah dadanya. “Ohh.. Sshh…” kata Nana. Surya pun dengan bernafsu terus meremas dan menciumi serta menjilati buah dada Nana. “Sur, jilati memek ya, sayang…” pinta Nana. “Tapi saya tidak tahu caranya, tante,” kata Surya polos.“Sekarang dekatkan saja wajah kamu ke memek, lalu kamu jilati belahannya…” kata Nana setengah memaksa dengan menekan kepala Surya ke arah langsung menuruti permintaan Nana. Dijilatinya belahan memek Nana sampai tubuh Nana mengejang menahan nikmat.“Ohh.. Mm.. Ohh.. Terus jilat, sayang…” desah Nana sambil meremas kepala Surya. “Sur, kamu jilati bagian atas sini…” kata Nana sambil jarinya mengelus lidah Surya menjilati habis kelentit Nana.. Nana kembali menggelepar merasakan nikmat yang teramat sangat.“Teruss.. Sshh.. Ohh…” desah Nana sambil badannya semakin rapat menjepit kepala Surya. Sementara tangannya semakin menekan kepala Surya ke memeknya. Tak lama..“Ohh…” desah Nana panjang. Nana orgasme. “Sudah, Sur.. Naik sini,” kata lalu menaiki tubuh Nana. Nana lalu mengelap mulut Surya yang basah oleh cairan memeknya. Nana tersenyum, lalu mengecup bibir Surya.“Mau tidak kontol kamu saya hisap,” kata Nana. “Mau tante,” kata Surya bersemangat. “Bangkitlah.. Sinikan kontol kamu,” kata Nana sambil tangannya meraih kontol Surya yang tegang dan lalu mengangkangi wajah Nana. Nana segera mengulum kontol Surya. Tidak hanya itu, kontol Surya lalu dijilat, dihisap, lalu dikocoknya silih berganti. Surya tubuhnya mengejang menahan rasa nikmat yang teramat sangat. Tangannya berpegangan pada pinggiran ranjang.“Ohh.. Tantee.. Enaakk…” jerit kecil Surya sambil memompa kontolnya di mulut Nana. “Masukkin ke memek,ya sayang…” kata Nana setelah dia beberapa lama menghisap kontol lalu mengangkangi Nana. Sementara tangan Nana memegang dan membimbing kontol Surya ke lubang memeknya.“Ayo tekan sedikit, sayang…” kata berusaha menekan kontolnya ke lubang memek Nana sampai akhirnya.. Bless.. Bless.. Bless.. Kontol Surya berhasil masuk dan mulai memompa memek Nana. Surya merasakan suatu kenikmatan yang tiada tara pada batang kontolnya.“Bagaimana rasanya, Sur?” tanya Nana sambil tersenyum dan menggoyang pantatnya. “Ohh.. Sangat enakk, tanttee…” kata Surya tersendat sambil memompa kontolnya keluar masuk memek tersenyum.. Setelah beberapa lama memompa kontolnya, tiba-tiba tubuh Surya mengejang. Gerakannya makin cepat. Nana karena sudah mengerti langsung meremas pantat Surya dan menekankannya ke memeknya. Tak lama.. Crott.. Croott.. Croott.. Croott..“Ohh.. Hohh…” desah Surya. Tubuhnya lemas dan lunglai di atas tubuh Nana. “Udah keluar? Bagaimana rasanya?” tanya tante Nana sambil memeluk Surya. “Sangat enak, tante…” kata saat itu Surya sering datang ke rumah Tante Nana jika sedang sepi dan minta jatah lagi.

cerita mesum di rumah