🌛 Peristiwa Manakah Yang Layak Diberitakan
1 Informasi yang disampaikan berita itu berbelit-belit. Banyak pengulangan kata yang menyebabkan pendengar bingung. (.) 2. Isi pemberitaan itu sudah diberitakan oleh stasiun televisi lainnya. Jadi, isi berita tidak ada yang baru dan layak saya simak lagi. (.) 3. Berita itu hanya menginformasikan peristiwa negatif. Seolah-olah dunia horor
SMPN1 SUKATANI menerbitkan Buku B.Indonesia Kelas 8 pada 2021-08-09. Bacalah versi online Buku B.Indonesia Kelas 8 tersebut. Download semua halaman 1-50.
dokumen sumber sekunder yang efektif" akan menjadi pilihan terbaik dalam hal bagan yang dikembangkan 20 tahun setelah peristiwa sejarah, tetapi ini tidak selalu benar. Manakah yang secara akurat menggambarkan akord? Jawab: Tali busur lingkaran adalah ruas garis yang kedua ujungnya terletak pada lingkaran.
massamemilah-milah peristiwa manakah yang akan dijadikan sebuah berita untuk dipublikasikan, dan mana yang tidak perlu dipublikasikan, mengingat tempat yang terbatas di media. Suatu peristiwa bisa dijadikan berita, jika peristiwa tersebut telah memenuhi unsur layak berita dan mengandung nilai berita (news value).
Selainmenolak kisah peristiwa penyaliban yang diyakini oleh umat Kristen, Al-Qur'an juga banyak menceritakan tentang peristiwa-peristiwa yang terkait dengan sejarah kehidupan Isa as, salah satu yang diberitakan Al-Qur'an adalah mengenai 12 orang pengikutnya atau yang disebut dengan Hawariyyun.
Dogmaini sama sekali tidak menentukan apa-apa sehubungan dengan kematian Maria. Tidak diketahui secara pasti apakah Perawan terberkati ini meninggal, tetapi kalau pun toh terjadi, kematiannya tentu tidak disertai dengan ketakutan dan penderitaan sebagaimana biasanya dialami manusia, bahkan sebaliknya diliputi ketentraman dan kegembiraan sebagai suatu perpindahan dari dunia ke dalam keabadian.
. Setelah mengetahui bahwa membuat berita itu mudah dan apa itu berita, pertanyaan kemudian adalah apakah setiap kabar itu layak untuk menjadi sebuah berita? Lalu, apa yang menjadi landasan untuk menilai bahwa sebuah kabar itu layak diberitakan dalam pengertian jurnalistik? Para wartawan atau jurnalis yang telah berpengalaman, setidaknya sudah 5 tahun menggeluti profesi ini, tentu tidak akan bertanya-tanya secara detail. Dalam dirinya telah terbangun sebuah naluri tentang nilai berita yang baik menurut kriteria yang secara umum berlaku. Dia tidak perlu menyusun pertanyaan yang panjang untuk menetapkan bahwa sebuah kabar sangat layak menjadi berita yang bakal menarik perhatian masyarakat. Tetapi bagi wartawan pemula, ini akan menjadi hambatan utama yang bisa mamandegkan puluhan ide tentang sebuah laporan berita. Untuk memudahkan memberikan gambaran tentang kelayakan berita, coba cermati peristiwa-peristiwa yang ditulis di bawah ini. Contoh 1 Tetangga kita, sebut saja namanya Kang Mas melangsungkan pernikahannya dengan seorang gadis, buat namanya, Nong Mas. Ijab Kabul pernikahan di kantor KUA Serang, pada hari Rabu, 20 Februari 2014. Umur Kang Mas sekitar 33 tahun dan Nong Mas berumur 25 tahun. Rencananya mereka akan melangsungkan resepsinya pada Minggu tanggal 24 Februari di sebuah gedung yang mewah di Kota Serang. Contoh 2 Seorang pria, sebut namanya, Priaman yang berumur 67 tahun menikahi seorang gadis, sebut namanya Gadismen yang berumur 19 tahun. Resepsi pernikahan itu berlangsung meriah di sebuah gedung mewah. Contoh 3 Pemerintah Kota Serang menyelenggarakan pernikahan masal terhadap 40 pasangan suami-istri yang selama ini telah hidup bersama. Ke-40 pasangan suami-istri itu sebenarnya sudah menikah di para ustad, tetapi tidak mencatatkan diri di Kantor Urusan Agama KUA. Secara agama, mereka merupakan pasangan suami-istri yang sah, tetapi tidak memiliki keabsahan menurut urusan negara karena harus dibuktikan dengan akta pernikahan. Dari ketiga contoh itu, manakah peristiwa yang bisa dibuat laporan untuk diberitakan? Jawabannya adalah ketiga contoh itu bisa diberitakan. Namun untuk menjawab pertanyaan apakah berita itu menarik, maka diperlukan sejumlah cara untuk mengetahuinya. Bisa saja, contoh 1 jauh lebih menarik untuk dijadikan berita dan dimuat di media yang dibuat untuk lingkungan setempat. Contoh 3 bisa sangat layak untuk diberitakan di media yang beredaran atau pembacanya lebih banyak di Kota Serang. Dan contoh 2 menjadi sangat menarik karena ada yang tidak biasa dalam peristiwa pernikahan. Ketidaklaziman itu adalah seorang lelaki berumur 67 tahun menikahi gadis berumur 19 tahun. Peristiwa itu akan menimbulkan banyak pertanyaan yang harus dijawab dalam berita, dan diperkirakan akan menjadi perhatian dari pembaca, tidak hanya pembaca di Kota Serang saja, boleh jadi pembaca di seluruh dunia. Mari kita lanjutkan. Ada sejumlah pertanyaan untuk menentukan apakah sebuah kabar itu layak dijadikan berita atau tidak. Pertanyaan itu adalah; Apakah kabar itu baru? Apakah kabar itu tidak biasa atau di luar kelaziman? Apakah kabar itu penting atau menarik? Apakah kabar itu menyangkut orang? Seberapa kuat berita ini mempengaruhi pembaca? Apakah kabar itu baru? Suatu kabar yang baru menjadi faktor utama dalam menilai sebuah berita. Peristiwa tabrakan yang terjadi pada pagi hari menjadi penting dan menarik dibandingkan kisah pembunuhan John F Kenedy, Presiden AS yang terjadi puluhan tahun yang lalu. Tetapi sesuatu yang baru itu bukan sekadar peristiwa yang baru terjadi, tetapi lebih pada apakah peristiwa itu pernah dilaporkan atau diberitakan atau belum pernah. Pembunuhan Mao Te Tung sempat ditahan oleh pemerintah Cina selama beberapa hari. Ketika pemerintah Cina merilis peristiwa itu melalui kantor berita milik pemerintaha, maka seluruh dunia menjadikan berita itu sangat penting dan dimuat di halaman pertama suratkabar-suratkabar. Apakah kabar itu tidak biasa atau di luar kelaziman? Mari kita cermati kehidupan sehari-hari. Bagi mereka yang hidup teratur tentu bukan hal yang luar biasa jika pada pagi hari bangun, pergi ke tempat kerja naik bus kota atau angkutan kota, kemudian berkerja selama waktu yang diperlukan dan pada akhirnya pulang ke rumah dengan menggunakan angkutan kota. Tidak ada yang luar biasa dari kejadian sehari-hari itu. Begitu juga dengan kehidupan lingkungan yang lainnya. Tentu saja kita akan menjadi hal yang di luar kebiasaan ketika menemukan seorang pengemudi angkutan kota atau bus kota yang sudah berumur 100 tahun. Dia masih berkerja dengan tekun, terlihat sehat dengan pandangan mata yang masih awas. Kisah pengemudi berumur 100 tahun itu menjadi sangat menarik bagi pembaca. Semboyan yang umum diterima para jurnalis hingga kini masih berlaku, yaitu anjing menggigit manusia itu hal yang biasa dan bukan berita. Tetapi manusia menggigit anjing itu merupakan hal yang luar biasa dan bisa menjadi berita. Tetapi semboyan ini pun tidak berlaku secara mutlak. Ada sekelompok masyarakat di Indonesia yang dagin anjing merupaka makanan yang lezat. Jadi manusia itu menggigit daging anjing ketika sudah menjadi makanan tentu bukanlah suatu berita yang hebat. Kesimpulannya adalah seuatu yang tidak biasa terjadi akan menjadi berita yang menarik bagi pembaca. Apakah kabar itu penting atau menarik? Jawaban dari pertanyaan ini sesungguhnya sangat subyektif. Tetapi ini yang melandasi pembaca untuk tertarik pada sebuah berita dan menelaahnya dengan baik. Faktor subyektivitas ini pula yang menyebabkan tiras sebuah media cetak naik secara besar-besaran atau sebaliknya merosot drastis dan nyaris membuat bangkrut perusahaannya. Karena itu para wartawan atau jurnalis dituntut untuk piawai menafsirkan soal penting atau menarik tersebut, kemudian dipadukan dengan soal penting secara umum. Jika wartawan menulis soal serangga wereng, mungkin tulisan hanya sedikit dibaca. Karena orang-orang kota tidak begitu tertarik dengan serangga tersebut. Mereka merasa tidak terlibat dalam persoalan itu. Wereng itu hanya hidup di pedesaan yang masih memiliki areal sawah. Sedangkan orang kota tidak begitu paham tentang serangga wereng. Tetapi kalau wartawan menulis tentang serangan hama wereng itu mengancam persediaan beras di perkotaan, tentu saja menjadi sangat penting dan menarik bagi pembaca yang berada di kota-kota. Sebab pembaca di kota itu masih membutuhkan beras sebagai bahan makanan sehari-hari. Pasokan beras ke kota dari pedesaan terancam tidak bidsa dilakukan karena tanaman padinya telah habis diserang hama wereng. Demikian pula dengan berita tentang penggantian imam di masjid besar di sebuah kota. Berita itu tidak akan menjadi perhatian dan dianggap biasa. Tetapi jika pengumuman itu menyebutkan bahwa imam masjid di sebuah kota itu dipimpin oleh seorang wanita, maka akan menimbulkan reaksi luar biasa, terutama di kalangan umat Islam. Sebab keyakinan umat Islam menyebutkan, seorang imam tidak boleh perempuan, tetapi harus lelaki. Apakah menyangkut orang? Banyak tulisan yang baik dibuat oleh para ahli, tetapi tulisan itu hanya menjadi catatan atau sebuah referensi, bukan tulisan yang sangat diminati pembaca. Misalnya tulisan tentang hama wereng, angin topan atau puting beliung, pergerakan meteor dan sebagainya. Ya, karena tulisan itu hanya berisi tentang penjelasan soal-soal itu, tidak berkaitan dengan orang. Ketika wartawan menulis tentang sebuah peristiwa angin topan atau puting beliung yang menghancurkan sebuah kampung, tulisan itu menjadi perhatian pembaca. Tentu saja muncul pertanyaan dalam pembaca, apapakah peristiwa itu begitu dekat dan akan mempengaruhi kehidupan pribadinya? Jika ada perkiraan angin puting beliung itu akan menimpa tempat tinggalnya, mereka segera melakukan tindakan untuk berjaga-jaga, misalnya untuk sementara pindah ke rumah saudara atau temannya yang berada di luar radius angin puting beliung itu bakal terjadi. Seberapa kuat mempengaruhi pembaca? Agak sulit untuk secara tegas menjawab bahwa sebuah berita akan mempengaruhi pembaca? Tetapi ada cara untuk meyakinkan soal itu, yaitu apakah peristiwa yang bakal diberitakan itu berlokasi sangat dekat dengan pembaca? Jika ya, maka dapat diyakini bahwa berita itu akan segera berpengaruh. Misalnya, peristiwa serangan demam berdarah yang semakin meluas di Kota Serang, tentu akan menempati halaman utama di suratkabar-suratkabar yang terbit di Kota Serang. Tetapi mungkin hanya menempati beberapa paragraf di suratkabar yang terbit di Sulawesi atau Bali. Ini bisa terjadi karena pembaca akan selalu berpikir, apakah dampaknya berita tersebut terhadap kehdiupan pribadi atau keluarganya yang disayangi. Berita demam berdarah tentu akan menimbulkan tindakan penyelamatan diri atau keluarganya agar tidak terkena serangan demam berdarah.
Setelah mempelajari poin-poin penting dalam menulis artikel berita, mari kita lihat lebih dekat istilah “layak berita” yang baru saja kita singgung. Nilai-nilai berita, kadang-kadang disebut sebagai kriteria berita di beberapa sumber, adalah pedoman umum yang menentukan seberapa menonjol sebuah outlet media memberikan sebuah berita. Nilai-nilai ini menjelaskan mengapa sebuah berita menarik perhatian audiensnya dan mengapa seorang jurnalis memutuskan bahwa cerita tersebut layak diberitakan. Berita adalah suatu peristiwa yang baru saja terjadi atau akan terjadi dalam waktu dekat dan harus menjadi perhatian masyarakat. Ini pada dasarnya adalah informasi yang ingin didengar atau perlu diketahui orang. Agar dapat dinilai sebagai berita, konten harus menginformasikan, mendidik atau menghibur publik, akurat dan jujur. Segala sesuatu yang terjadi di sekitar kita dapat dianggap sebagai suatu peristiwa. Namun, tidak semua peristiwa memiliki nilai berita. Untuk menganalisis suatu peristiwa dalam hal nilai berita, pertama-tama perlu dipahami apakah peristiwa itu menjawab pertanyaan spesifik Apakah ini peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya? Apakah itu up to date atau baru? Apakah nama-nama terkenal dan terkenal terlibat? Apakah audiens target tertarik dengan acara terkini yang disiarkan oleh media? Apakah ada unsur-unsur dalam acara yang merangsang emosi dan rasa ingin tahu? Apakah itu memiliki sisi politik atau sosial? Apakah ada unsur konflik? Apakah itu menawarkan pengetahuan atau inovasi ilmiah? Konten yang dapat menjawab pertanyaan ini berarti berita. Pada 1960-an, peneliti Johan Galtung dan Mari Holmboe Ruge meneliti berita di seluruh dunia untuk menentukan kesamaannya Galtung & Ruge, 1965 . Masih mengacu pada hari ini oleh jurnalis dan pakar komunikasi, penelitian ini membuat daftar nilai berita pertama. Nilai berita telah berkembang dari waktu ke waktu dan saat ini, 8 nilai digunakan untuk menentukan kelayakan berita suatu berita. Nilai berita adalah elemen cerita yang digunakan jurnalis untuk menilai dan menentukan dengan cepat apakah sebuah ide atau peristiwa layak dibagikan kepada audiens. Memahami nilai berita akan membantu pembuat konten mengembangkan konten dan strategi SEO yang sukses. Dari memilih ide yang menarik untuk konten hingga melakukan penelitian, merancang, dan yang paling penting, untuk menawarkan kepada jurnalis, editor, dan penerbit online, nilai-nilai berita ini adalah elemen penting untuk meningkatkan kelayakan berita. Apa nilai berita utama? Unsur-unsur yang dianggap sebagai “nilai berita” dapat bervariasi tergantung pada publikasi, waktu publikasi, karakteristik budaya masyarakat dan kebijakan publikasi. Namun secara umum, nilai-nilai ini umum di seluruh dunia. Kombinasi nilai berita memperkuat kelayakan berita dan menarik khalayak yang lebih luas. Nilai berita yang khas Ketepatan waktu Berita menjadi ketinggalan zaman dengan cepat. Peristiwa atau cerita baru-baru ini yang baru saja terjadi atau akan terjadi dalam waktu dekat memiliki nilai berita yang lebih tinggi daripada kejadian sebelumnya. Berita terkini, acara musiman, dan liburan adalah contoh yang baik. Peristiwa ini perlu dilaporkan sesegera mungkin. Dampak Ketika sebuah peristiwa mempengaruhi jumlah orang yang lebih signifikan, itu menjadi lebih layak diberitakan. Masalah kesehatan, kesejahteraan, transportasi berdampak pada sebagian besar masyarakat. Berita ini menarik banyak minat publik. Konflik Membuat konten seputar konflik secara langsung meningkatkan cakupannya. Konflik ini dapat berupa perang, konflik politik, atau kompetisi olahraga. Acara semacam ini mendorong penonton untuk memihak. Oleh karena itu, mereka menjadi berinvestasi secara emosional dalam cerita, yang mengarah ke nilai berita yang lebih tinggi. Mata uang Peristiwa yang sudah populer di kalangan masyarakat dan banyak dibicarakan adalah contoh dan indikator nilai mata uang yang baik. Perkembangan lebih lanjut dari suatu peristiwa atau cerita sampingan lebih menarik perhatian. Tak terduga Aneh Peristiwa yang tidak biasa memiliki nilai berita lebih dari kejadian sehari-hari. Anjing yang menggigit manusia biasanya bukanlah berita, sedangkan pria yang menggigit anjing adalah hal yang aneh dan memiliki nilai berita. Kedekatan Sebuah peristiwa atau cerita yang terjadi di komunitas asal seseorang memiliki nilai berita lebih dari peristiwa yang terjadi jauh. Mendapatkan lebih banyak perhatian dari penonton tergantung pada lokasi acara. Ketertarikan manusia Orang ingin membaca cerita tentang orang lain. Cerita yang menarik secara emosional menarik lebih banyak perhatian. Cerita bahagia atau sedih, prestasi, cerita tentang makanan atau kesehatan lebih menarik perhatian publik. menonjol Acara lebih layak diberitakan ketika mereka melibatkan tokoh masyarakat. Orang-orang seperti selebriti, politisi, aktor, atau olahragawan menarik lebih banyak minat. Post Views 1,014
Last updated on February 24 Memiliki profesi sebagai penulis berita, apapun jenis topik yang digeluti, bukanlah sebuah profesi yang mudah untuk dijalani. Banyak para penulis berita saat ini, terutama di media digital, yang harus belajar terlebih dahulu untuk memahami cara menulis yang benar sebelum tulisannya layak naik. Tidak semua peristiwa layak diberitakan meski sepintas terlihat menarik. Sebuah peristiwa harus memiliki beberapa kriteria sehingga layak untuk diberitakan dan tidak hanya membuahkan artikel yang tidak memiliki banyak manfaat untuk para pembacanya. Berikut adalah kriteria sebuah peristiwa layak menjadi berita dan memenuhi kaidah cara menulis yang benar dan bermanfaat. 1. Aktual Aktualitas berita menjadi syarat utama cara menulis artikel yang benar. Aktualitas berita sangat mempengaruhi citra media dan penulis yang mengangkat sebuah cerita dan pihak-pihak yang diberitakan. Karena itulah, tidak boleh sembarangan mengarang cerita demi menarik perhatian pembaca. 2. Menyangkut Tokoh Penting Figur Ternama Masyarakat biasanya tertarik dengan pemberitaan seputar tokoh-tokoh penting atau figur ternama yang akrab di telinga mereka. Apa pun yang dilakukan oleh tokoh-tokoh tersebut selalu menjadi pusat perhatian dan di sinilah fungsi kontrol sosial beriringan dengan ketertarikan mereka. 3. Relevansi Cara menulis berita yang benar berikutnya adalah mengenai relevansi sebuah peristiwa. Jika sebuah peristiwa tidak memiliki keterkaitan dengan kepentingan banyak orang, bisa jadi peristiwa tersebut tak layak diberitakan. Misalnya, seorang pejabat yang melakukan korupsi bisa dibilang sebuah peristiwa yang terkait dengan kepentingan banyak orang. Sang pejabat akan dinilai telah melanggar sumpahnya untuk mengutamakan kepentingan rakyat dan malah menggunakan jabatannya untuk mengeruk keuntungan sebesar mungkin. Baca Juga CARA RESEARCH KEYWORD SEO PALING EFEKTIF DAN AKURAT 4. Kedekatan Sebuah berita yang layak naik adalah berita yang memiliki kedekatan realita dengan kehidupan masyarakat pada umumnya. Misalnya pemberitaan mengenai keresahan masyarakat atas naiknya harga bahan-bahan pokok akan mendapatkan perhatian lebih karena pengalaman itu terasa sangat dekat kehidupan sehari-hari mereka. 5. Skala Peristiwa Skala peristiwa juga penting untuk menentukan apakah cara menulis artikel Anda sudah tepat. Misalnya sebuah peristiwa kebakaran hutan tentu lebih layak diberitakan ketimbang apa yang dibeli seorang selebriti saat mengunjungi sebuah mal. 6. Tren Mengulas tren yang sedang naik daun juga bisa menjadi faktor cara menulis berita yang benar. Misalnya salah satu tren yang sedang naik daun sekarang adalah mata uang crypto yang mulai memiliki banyak peminat atau bahasan mengenai Metaverse atau sebuah semesta digital yang kini mulai dilirik sebagai investasi berbisnis. Baca Juga APA SAJA PARAMETER UNTUK MENGUKUR LANDING PAGE YANG BAGUS? 7. Eksklusif Eksklusivitas berita adalah kumpulan informasi yang tidak banyak diketahui orang. Biasanya untuk mengangkat pemberitaan dengan kriteria ini membutuhkan riset yang panjang dan tenaga yang cukup besar. 8. Dramatis Tidak bisa dipungkiri peristiwa dramatis juga selalu menjadi pusat perhatian hampir semua orang. Pemberitaan mengenai bencana, kecelakaan, atau tindakan kriminal seperti pembunuhan, sendiri memang layak diberitakan karena juga memenuhi faktor-faktor lainnya seperti yang sudah disebutkan di atas, misalnya relevansi dan aktualitas. Namun, pemberitaan dengan unsur ini harus lebih hati-hati cara menulis rangkaian kalimatnya. Gunakan kalimat-kalimat yang yang lebih bersifat mengupas kejadiannya ketimbang menambah unsur-unsur dramatisme yang tidak perlu, seperti menanyakan firasat para keluarga korban sebelum kecelakaan terjadi. 9. Human Interest Berita yang layak naik juga harus memenuhi kriteria human interest atau ketertarikan pembaca terhadap topik tertentu. Misalnya seperti kegiatan amal yang dilakukan seorang selebriti yang memiliki citra baik di masyarakat. Asalkan tetap memenuhi unsur-unsur lainnya, pemberitaan seperti ini juga layak naik atau dipublikasikan. 10. Unik Pemberitaan yang layak juga memiliki unsur keunikan, biasanya pemberitaan dengan unsur ini melibatkan kreativitas dari sang penulis. Misalnya tulisan yang memuat beberapa informasi yang tidak ditemui di media-media mainstream.
peristiwa manakah yang layak diberitakan