🐷 Resensi Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
TenggelamnyaKapal Van Der Wijck is a novel written by Hamka that tells about a man from Minangkabau who cannot marry his beloved woman caused by his social background. This problem is depicted by Zainuddin as the main character who cannot marry Hayati. The existence of the matrilinear kinship system on Minangkabau
ResensiNovel Dear J mengenai identitas novel, unsur intrinsik, sinopsis, kekurangan dan kelebihannya dapat menuai banyak penilaian. Resensi Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck [Lengkap] 4. Kekurangan Novel Dear J. Secara keseluruhan Novel Dear J memang mempunyai banyak kelebihan, tetapi terselip juga sedikit kekurangan dalam cerita.
Nama: Pino Ahmed Setiawan Kelas: XII MIPA 6 Resensi Film Judul Film : Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Sutradara : Sunil Soraya Tanggal Dirilis : 19 Desember 2013 Genre : Roman Pemeran Utama : Pevita Pearce sebagai "Rangkayo" Hayati Herjunot Ali sebagai Zainuddin Reza Rahadian sebagai Aziz Pemeran Pendukung : 1. Randy Danistha sebagai Muluk 2. Arzetti Bilbina sebagai Ibu Muluk 3.
RESENSINOVEL "TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK" Selain itu, kami berharap semoga laporan resensi buku TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca dan menjadi referensi untuk menambah pengetahuan umum. Oleh karena itu, kami mengharap segala kritik dan saran yang membangun dan dapat menjadikan laporan ini
. Halo semuanya, kali ini saya akan merensi sebuah novel fiksi terkenal karangan dari Buya hamka,tentu kalian sudah tau bukan,?iya benar sekali ,novel ini berjudul Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ,langsung saja ya,, RESENSI NOVEL 1. Identitas buku Judul buku Tenggelamnya kapal Van Der Wijck Pengarang Buya Hamka Haji Abdul Malik Karim Amrullah Penerbit bintang Tahun terbit Rabius sani 1429/april 2008 Cetakan ke 31 Ukuran buku 21 cm Tebal buku 226 halaman Kategori Novel fiksi Kota terbit Jakarta Buku ini bercerita mengenai kisah cinta suci Zainudin dan hayati yang terbelenggu oleh keangkuhan adat. Zainudin yang seorang mengkasar,hidup penuh kemalangan sejak ia dilahirkan. Kisah cinta mereka berawal dari sebuah pertemuan tak di sengaja di sebuah jalan,itulah percintaan sepasang kekasih yang penuh derita dimulai. Hubungan antara mereka berdua tidak di setujui oleh ninik dan mamaknya dan mamaknya hayati mengganggap bahwa zainudin tidak bersuku dan berbeda adat dengan hayati,zainudin dan hayatipun hayati menikah dengan aziz,kakak dari sahabatnya khodijah yang mempunyai kekayaan memutuskan hubunganya dengan zainudin yang awalnya mereka pertahankan,zainaudin pun zainudinpun mencoba meninggalkan semua kenanganya dengan pergi ke surabaya,dengan jiwa seninya Zainudin berhasil menjadi pengarang kondang dan terkenal di pulau jawa. Singkat cerita Hayati dengan terpaksa harus mengikuti suaminya yang di tugaskan ke surabaya,yang mana hal itu membuat sepasang kasih dulu bertemu kembali,rasa yang sama masih zainudin rasakan untuk hayati,yaitu zainudin sadar kalau hayati sekarang sudah bersama suaminya,akhirnya zainudinpun berusaha untuk menghindar dengan semua itu. Waktu terus berjalan,perlahan lahan kelakuan buruk azizpun terbongkar,aziz sering bermain dengan perempuan-perempuan cantik dan suka menghambur-hamburkan uang,aziz bangkrut,hayatipun hanya bisa Hayati meminta bantuan kepada zainudin dan tinggal dirumahnya,aziz putus asa dan merasa bersalah karena merasa pernah merebut hayati dari zainudin,akhirnya azizpun menceraikan hayati dan kemudian bunuh diri. Hati hayatipun semakin ia mencoba untuk menaruh harapan lagi kepada zainudin ,namun sayang zainudin terlanjur kecewa ,zainudin lebih memilih memulangkan hayati ketanah batipuh berat hati Hayatipun menuruti kemauan zainudin,dimana kapal van der wijck membawanya pergi dari surabaya tanpa di temani naas sebelum kapal itu sampai, surat kabar memberitahukan bahwa kapal van der wijck tenggelam dalam perjalanan tetapi,hayati berhasil diselamatkan ,dia akhirnya meninggal setelah zainudin mengajarkan 2 kalimat syahadat,zainudin juga meninggal tidak lama kemudian karena menanggung penyesalan yang tidak berkesudahan. DAN KEKURANGAN BUKU KELEBIHAN ini sangat menyentuh hati para pembacanya yang sangat terlihat di setiap kata kata yang di keluarkan oleh buya di sertakanya surat, kalimat kalimat percakapan antar karakter beberapa pantun bayak hal hal baik ,seperti kesabaran dan ketabahan. toko sangat jelass KEKURANGAN banyak tulisan surat antara zainudin dan hayati sehingga membuat bosan si pembaca 2. banyak kosa kata yang susah untuk di pahami Demikian resensi dari novel tenggelamnya kapal van der wijck, semoga bermanfaat.
Ilustrasi Cover Novel "Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck" Karya Hamka Cetakan ke-16 Sumber dokumen pribadi.a. Judul Buku Tenggelamnya Kapal Van Der Wijckb. Penulis Hamka Haji Abdul Malik Karim Amrullahc. Tebal Buku 224 halamand. Penerbit PT. Bulan Bintange. Cetakan Cetakan ke-16 1984f. Tahun Terbit 1938 Cetakan ke- 1g. Harga Buku Kapal Van Der Wijck merupakan sebuah novel karya ulama dan sastrawan terkenal yang disebut Buya Hamka. Novel ini mengisahkan tentang kisah cinta antara Zainuddin dan Hayati yang tidak bisa bersatu dikarenakan persoalan adat-istiadat Minangkabau dan perbedaan kasta yang menghalangi kisah cinta mereka. Kisah cinta mereka ini pun berakhir dengan ditandainya peristiwa tenggelamnya kapal Van Der Wijck tersebut. Novel ini diterbitkan pertama kali pada tahun 1938 dan terus dicetak ulang sampai sekarang. Karena novel ini selalu mengalami cetak ulang dan berhasil menarik perhatian masyarakat, seorang sutradara kondang bernama Sunil Soraya mengangkat novel ini menjadi sebuah film layar lebar pada 19 Desember ini mengisahkan seorang pemuda bernama Zainuddin yang memiliki darah campuran. Ayahnya bersuku Minangkabau sedangkan Ibunya bersuku Makassar. Di Makassar ia dianggap sebagai keturunan Minangkabau. Hidup Zainuddin dipenuhi dengan kepahitan. Ayahnya membunuh Ibunya karena Ibunya selalu memoroti harta Ayahnya. Tidak lama dari sepeninggal Ibunya, Ayahnya pun menyusul ibunya dikarenakan sakit-sakitan. Zainuddin pun menjadi anak yatim-piatu. Kemudian, Zaenuddin pergi ke kampung halaman Ayahnya di Minangkabau. Akan tetapi, kehadirannya tidak diterima oleh masyarakat Minangkabau karena ia memiliki darah campuran. Dengan berat hati, Zainuddin pergi ke suatu daerah bernama Batipuh Kota Padang Panjang. Disitulah ia bertemu dengan seorang gadis bernama Hayati. Gadis yang dikenal dengan parasnya yang cantik dan berbudi baik. Disinilah timbul rasa cinta antara Zainuddin dan Hayati. Kisah cinta mereka tidak direstui oleh keluarga Hayati dikarenakan perbedaan kasta dan adat-istiadat mereka. Pedih hati Zainuddin tidak hanya sampai disitu, Hayati dijodohkan dan menikah dengan lelaki bernama Aziz yang berasal dari keluarga kaya raya dan masih sesuku dengan Hayati. Zainuddin dengan hati yang kecewa kemudian memutuskan untuk merantau ke Pulau Jawa tepatnya di Surabaya bersama Muluk sahabatnya. Disinilah Zaenuddin meraih kesuksesannya dan menghasilkan banyak karya. Singkat cerita, Hayati dan Zaenuddin dipertemukan kembali namun dalam kondisi yang berbeda. Kondisi rumah tangga Hayati dan Aziz berantakan, belakangan diketahui bahwa Aziz bangkrut karena hobinya yang suka mabuk-mabukkan dan berjudi. Aziz pun menyadari akan dirinya yang sudah diambang kemiskinan, ia menyerahkan Hayati kepada Zainuddin. Aziz pun memutuskan untuk melakukan bunuh diri di sebuah hotel. Mendengar hal itu, hati Hayati sangat sedih. Akan tetapi, Zaenuddin tidak bisa menerima Hayati kembali dikarenakan rasa sakit hati yang pernah dideritanya. Dipulangkanlah Hayati ke kampung halamannya di Minangkabau menggunakan kapal mewah Belanda yang bernama kapal Van Der Wijck. Dalam perjalanannya menuju Minangkabau, kapal tersebut tenggelam dan menewaskan Hayati. Mendengar hal tersebut, Zaenuddin merasa menyesal menyuruh Hayati balik ke kampung halamannya. Sampai setiap hari, ia berziarah ke kuburan Hayati. Zaenuddin pun menyusul Hayati setahun kemudian dikarenakan sakit-sakitan. Zaenuddin meninggalkan harta yang berlimpah dan sebuah hikayat cinta yang ia tulis, berjudul “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”. Makam Zaenuddin terletak di sebelah wanita yang dicintainya yaitu Hayati. Berakhirlah kisah cinta mereka bagaikan sepenggal lirik dalam sebuah lagu yakni “ku di liang yang satu, ku di sebelahmu”.a. Membuat pembaca terhanyut dan merasakan cerita yang ditulis oleh Terdapat beberapa pelajaran yaitu mengenai pengertian cinta suci bukan hanya kepada manusia saja namun terhadap tanah kelahiran, hukum adat-istiadat, dan Mengajarkan nilai-nilai Terdapat unsur keagamaan dan menjadikan novel ini sebagai salah satu media dalam mengkritik masyarakat yang tidak suka dengan hukum Novel ini dapat dilihat dari perspektif sastra, sejarah, sosial, dan Novel ini diangkat ke layar lebar dikarenakan Meskipun sudah cetakan ke-16 gaya bahasanya masih belum sempurna meskipun sudah disesuaikan dengan EYD pada saat Banyak menggunakan bahasa daerah sehingga para pembaca kurang dapat Adat-istiadat yang diceritakan dalam novel ini tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan yakni seharusnya semua manusia berhak mendapatkan cinta, pengakuan, dan kasih sayang yang tulus dari hati seseorang adalah cinta yang tidak perlu saling memiliki dan dalam hidup kita harus mempunyai tujuan atau motivasi hidup sehingga tidak mudah dikalahkan oleh masalah yang Ratu Oasis, Mahasiswa Semester 3 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta – Suara Ekonomi Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck merupakan novel fiksi karya Buya Hamka. Novel ini membahas tentan percintaan, adat, keturunan dan kekayaan. Buku ini berlatar belakang di Mengkasar, Padang Panjang, Pelabuhan Tanjung Priok, dan Surabaya. Cover depan buku ” Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck “Sumber Bagian pertama, menceritakan seorang pemuda bernama Zainuddin yang ditinggal pergi oleh orang tuanya. Sang ayah diasingkan di Cilacap, karena telah membunuh ibunya yang selalu menggoroti hartanya. Saat beranjak remaja, sang ayah pun pergi menyusul ibunya. Setelah itu, Zainuddin pergi merantau ke negeri bapaknya, yaitu Minangkabau. Suatu hari, Zainuddin melihat seorang gadis cantik, lemah lembut yang bernama Hayati. Tanpa membutuhkan waktu lama, Zainuddin jatuh cinta dengan gadis cantik tersebut. Sayangnya, hubungan kasih Zainuddin dan Hayati tidak disetujui oleh ninik dan mamaknya Hayati. Tidak bersuku dan berbeda adat mejadi penghalang kisah cinta mereka. Hayati akhirnya menikah dengan Aziz, anak orang berada yang masih sesuku dan terikat kerabat. Awal pernikahan Hayati dengan Aziz sangatlah bahagia, karena Aziz pandai mengambil dan menyenangkan hati Hayati. Namun tanpa sepengetahuan Hayati, Aziz adalah orang yang memiliki hobi mabuk-mabukan, berjudi dan suka menghamburkan uang. Seiring berjalannya waktu, Aziz mengalami kebangkrutan yang disebabkan oleh ulahnya sendiri. Akibat kejadian tersebut, Aziz rela menceraikan Hayati demi Zainuddin. Sadar akan kehidupan yang semakin sulit, Aziz memutuskan untuk megakhiri hidupnya di sebuah hotel. Hayati dan Zainuddin bertolak pulang menaiki kapal Van Der Wijck dengan perasaan sedih. Salah satu bagian yang ada pada buku “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” Sumber Kapal tersebut tenggelam dalam perjalanan. Hayati dan Zainuddin berhasil diselamatkan. Tidak lama kemudian, Hayati meninggal dunia ketika Zainuddin mengajarkan mengucap kalimat syahadat. Kemudian tidak lama Zaninuddin juga meninggal dunia, karena menanggung penyesalan yang tidak berkesudahan. Buku ini mengandung banyak pesan yang mendalam. Salah satunya harus selalu sabar dalam menghadapi segala cobaan dan penderitaan. Tentunya, novel ini sangat cocok dibaca oleh kalangan remaja dan dewasa. Berikut informasi lain mengenai novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Kelebihan Buku ini sangat menyentuh hati para pembacanya dan alur ceritanya yang mudah dipahami para pembacanya. Buku ini mengajarkan banyak hal, salah satunya yaitu untuk selalu bersabar. Kekurangan Banyak kalimat yang bertele tele dan pemborosan kata sehingga membuat pembaca mudah bosan. Terlalu banyak menuliskan surat-surat antara Hayati dan Zainuddin. Cover belakang buku “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”Sumber Pengarang Buya Hamka Penerbit PT. Bulan Bintang Tahun terbit cetakan ke 32 Tahun 2012 Tebal 236 halaman Kota Terbit Jakarta Reporter Indah Syatirani Editor Jioti Nurhaliza
resensi novel tenggelamnya kapal van der wijck